Politik
Rangkul Unars Situbondo, Anggota Komisi E DPRD Jatim Gelar Seminar Inovasi untuk UKM dan UMKM
Memontum Situbondo – Anggota DPRD Jatim dari Komisi E, Hj Zeiniye, menggelar kegiatan Seminar Inovasi dan Pemberdayaan Masyarakat Situbondo melalui Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Aula Kampus Universitas Abdurachman Saleh (Unars) Situbondo, Selasa (28/02/2023) tadi. Seminar yang mengupas tuntas tentang Inovasi UKM dan UMKM, ini dihadiri oleh masyarakat umum, mahasiswa Unars Situbondo hingga Rektor dan Wakil Rektor Unars Situbondo.
“Saya bersyukur Kampus Unars Situbondo dapat kunjungan Anggota DPRD Komisi E Jawa Timur, Hj Zeiniye yang mengisi kegiatan Seminar Inovasi dan Pemberdayaan Masyarakat Situbondo melalui UKM dan UMKM ini,” jelas Rektor Unars Situbondo, Karnadi.
Rektor Unars berharap, melalui seminar ini nantinya dapat memfasilitasi dan mendukung kegiatan-kegiatan yang ada di Universitas Abdurachman Saleh Situbondo. “Terima kasih atas kehadirannya di Kampus Universitas Abdurachman Saleh Situbondo. Semoga kami terus mendapat dukungan berbagai kegiatan dari Ibu Zeiniye,” ujarnya.
Sementara itu, anggota Komisi E Jatim, Hj Zeiniye, menjelaskan bahwa definisi UMKM menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 tentang UMKM yakni usaha produktif milik orang perorang dan atau badan usaha perorangan yang memenuhi kreteria usaha mikro. Salah satunya, memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50 juta dan tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil Rp 300 juta.
“Karakteristik UMKM yang ada saat ini, manajemen pengelohannya masih rendah. Rendahnya akses terhadap lembaga kredit, belum memiliki status badan hukum dan terkonsentrasi pada kelompok usaha tertentu. Sedangkan ciri-ciri UMKM, management berdiri sendiri, modal disediakan sendiri, daerah pemasarannya lokal, aset perusahaan kecil, dan jumlah karyawan yang diperkerjakan sedikit,” jelas mantan Ketua DPRD Situbondo periode 2009 – 2014 ini.
Lebih lanjut Hj Zeiniye mengatakan, adapun asas pelaksanaan UMKM, yakni kebersamaan, ekonomi yang demokratis, kemandirian, keseimbangan dan kemajuan. Lalu, keberlanjutan, efisiensi keadilan serta kesatuan ekonomi nasional.
Baca juga :
- Libatkan Wartawan, KPP Pratama Situbondo Gelar Ngopi Asik Terkait Pajak
- Kampanye Akbar, Massa Pendukung Karunia Birukan Alun-alun Taman Lanceng Situbondo
- Sosialisasi Pilkada, KPU Situbondo Gandeng Wartawan Ajak Masyarakat Gunakan Hak Pilih
- KPU Situbondo Gelar Media Gathering Persiapan Penertiban APK
- Bidik Penghargaan Swasti Saba Wistara, Dinkes Situbondo Rakor bersama FKS, FKKS dan Pokja Desa Sehat
“Peran strategis UMKM, itu kedudukannya sebagai pemain utama dalam kegiatan ekonomi diberbagai sektor. Seperti, penyedia lapangan kerja, pemain penting dalam pengembangan kegiatan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat, pencipta pasar baru dan sumber inovasi dan berkontribusi dalam menjaga neraca perdagangan melalui kegiatan ekspor,” jelas Hj Zeiniye.
Politisi perempuan dari Partai Persatuan Pembangunan ini menjelaskan, pemberdayaan adalah upaya yang dilakukan pemerintah dalam bentuk penumbuhan iklim dan pengembangan usaha terhadap UMKM. Sehingga, diharapkan mampu tumbuh dan berkembang menjadi usaha yang tangguh dan mandiri.
“Sedangkan prinsip pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah di antaranya penumbuhan kemandirian, kebersamaan dan kewirausahaan. Untuk berkarya dengan prakarsa sendiri, perwujudan kebijakan publik yang transparan, akuntabel dan berkeadilan,” jelas Zeiniye.
Ditambahkan Ketua PPP Kabupaten Situbondo, penumbuhan iklim usaha sendiri, seperti yakni pendanaan, sarana prasarana, informasi usaha, kemitraan, perijinan usaha, kesempatan berusaha, promosi dan hubungan kelembagaan. “Sedangkan permasalahan yang dihadapi oleh UMKM, antara lain modal usaha, kurang tahu cara membesarkan bisnis, kurangnya inovasi produk, kesulitan dalam distribusi dan pemasaran. Termasuk, dalam memanfaatkan pemasaran online, tidak adanya branding atau merk produk, tidak memberikan perhatian pada pelanggan dengan program loyalitas, mengandalkan pembukuan secara manual, tidak memiliki mentor dan tidak memiliki izin resmi,” bebernya.
Terkait strategi marketing baru, kata Zeiniye, UMKM harus mau menjaga hubungan dengan konsumen. Termasuk, memanfaatkan seluruh sumber daya, memastikan bisnis bisa dilihat melalui online (media sosial dan lainnya) atau di toko online, goofood, gomart dan sesering mungkin menawarkan produk- produk yang dubutuhkan dengan harga terjangkau.
“Karena, sebaik apapun ide bisnis atau rencana bisnis yang kita miliki, jika tidak dijalankan atau dikerjakan, maka tidak akan pernah menjadi usaha apalagi sukses. Maka itulah, mulailah menjalankan usaha yang sudah direncanakan dengan penuh keyakinan dan ketekunan. Menjalankan suatu usaha hingga mencapai sukses, membutuhkan perjuangan dan perjalanan yang cukup panjang serta kerja keras,” ujarnya. (her/gie)
- Hukum & Kriminal3 minggu
Satpolairud Situbondo Selamatkan Kapal Nelayan yang Karam Dihantam Ombak
- Kabar Desa3 minggu
Kodim 0823 Situbondo bersama BRI Launching Pembuatan Sumur Bor di Desa Ketowan
- Pemerintahan3 minggu
Pastikan Harga dan Stok Aman, Pjs Bupati Situbondo Tinjau Dua Pasar Tradisional
- SEKITAR KITA3 minggu
Dinkes Situbondo Gandeng JFF Gelar Operasi Katarak Gratis dan Pemberian Kaca Mata
- Hukum & Kriminal2 minggu
Hilang Tiga Hari, Nelayan Situbondo Ditemukan Tewas Mengambang di Perairan Panarukan
- Kabar Desa2 minggu
Rutan Situbondo Dukung Program Asta Cita Presiden Prabowo melalui Swasembada Pangan
- SEKITAR KITA1 minggu
Bidik Penghargaan Swasti Saba Wistara, Dinkes Situbondo Rakor bersama FKS, FKKS dan Pokja Desa Sehat
- Politik3 hari
Sosialisasi Pilkada, KPU Situbondo Gandeng Wartawan Ajak Masyarakat Gunakan Hak Pilih