Hukum & Kriminal

Tabrakan Beruntun Libatkan Fuso dan Tiga Kendaraan di Traffic Light RS Elizabeth Situbondo, Seorang Pemotor Meninggal

Diterbitkan

-

Tabrakan Beruntun Libatkan Fuso dan Tiga Kendaraan di Traffic Light RS Elizabeth Situbondo, Seorang Pemotor Meninggal

Memontum Situbondo – Tabrakan beruntun yang melibatkan truk fuso, Mobil Innova dan dua sepeda motor terjadi di traffic light simpang empat RS Elizabeth, Kabupaten Situbondo, Sabtu (05/02/2022). Akibat tabrakan beruntun tersebut, seorang pemotor bernama M Isro Abdullah (40) warga Desa Wringinanom, Kecamatan Panarukan, meninggal dunia. Korban mengalami cidera pada bagian dada, paha kanan dan kiri.

Sementara seorang pemotor lainnya bernopol P 2912 FK bernama Aris Tri Laksono (18), hanya mengalami luka di lutut. Meski begitu, sepeda motor Sport milik Aris rusak berat.

Sedangkan mobil Toyota Innova nopol D 1365 KB yang dikendarai Hanif Tristianto (35) warga Jalan Jatihandap, Mandalajati, Kota Bandung dan terlibat tabrakan juga mengalami rusak berat. Kondisinya ringsek dan pecah kaca bagian belakang.

Diperoleh keterangan, tabrakan beruntun yang mengakibatkan korban meninggal itu, berawal saat Made Nata Wikrama (44) warga Buleleng Bali, mengemudikan truk fuso nopol DK 8218 LA bermuatan puluhan ton semen Gresik, melaju dari arah Barat menuju arah Timur. Saat melintas di lokasi kejadian, tepatnya di traffick light di sebelah Barat Mapolres Situbondo, Nata Wikrama, diduga tidak dapat mengendalikan kemudinya.

Advertisement

Baca juga :

Seketika itu, kontan langsung menabrak dua pemotor dan mobil Innova yang sedang berhenti. “Saya kaget, saat berhenti karena lampu berwarna menyala di traffick light, tiba-tiba truk fuso menabrak saya dan sepeda motor yang dikendarai korban meninggal,” kata Aris Tri Laksono, pelajar asal Kecamatan Suboh, Situbondo, Sabtu (05/02/2022).

Kanit Laka Polres Situbondo, Ipda I Kadek Yasa, membenarkan insiden tabrakan beruntun tersebut. Berdasarkan keterangan sopir truk fuso, tabrakan beruntun itu akibat sopir truk dalam kondisi mengantuk.

“Selain itu, berdasarkan hasil olah TKP di lokasi kejadian, petugas tidak menemukan adanya bekas rem,” ujar Ipda Kadek Yasa.

Agar tabrakan serupa tidak terjadi lagi di Jalur Pantura Situbondo, pihaknya mengimbau kepada para pengendara, agar beristirahat jika dalam kondisi mengantuk. “Mengingat Jalur Pantura Situbondo, merupakan jalur pantura terpanjang di Jawa Timur,” paparnya. (her/sit)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas