SEKITAR KITA

Respon Perbedaan Harga Tiket di Pelabuhan Jangkar, Bupati Situbondo Ingatkan Pungli dengan APH

Diterbitkan

-

Memontum Situbondo – Bupati Situbondo, Karna Suswandi, melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke Pelabuhan Jangkar Situbondo, Rabu (03/01/2024) tadi. Sidak ini dilakukan, sebagai langkah respon cepat atas keluhan penumpang di Pelabuhan Jangkar. Yakni, terkait adanya perbedaan harga tiket kapal yang tercantum di Aplikasi e-Tiketing dengan biaya yang harus dibayarkan kepada petugas.

Kepada sejumlah media, Bupati Karna mengatakan bahwa pihaknya telah menerima informasi dari masyarakat terkait adanya dugaan Pungutan Liar (Pungli) dalam pembelian tiket di Pelabuhan Jangkar. “Ini penting untuk kita sikapi secara bersama-sama, agar ke depan dugaan Pungli ini tidak terjadi lagi,” kata Bupati Karna.

Oleh karena itu, bupati berusia 57 tahun ini meminta kepada pengelolaan Pelabuhan Jangkar, dalam hal ini ASDP Cabang Ketapang, untuk memperbaiki tata kelola dalam pembelian tiket kapal melalui aplikasi. “Saya meyakini dengan tata kelola pelabuhan dan e-Tiketing yang baik, maka isu atau dugaan adanya Pungli tidak akan terjadi lagi,” tegasnya.

Mantan Kepala Dinas PUPP Lumajang ini mengungkapkan, dalam waktu dekat Dinas Perhubungan Situbondo dan ASDP Cabang Ketapang, akan duduk bersama untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada penumpang kapal. “Kemudian, saya mendapat surat dari masyarakat yang akan ikut menjual e-Tiketing. Di situ, ada beberapa yang tidak boleh,” katanya.

Advertisement

Baca juga :

Bahkan, Bung Karna mewanti-wanti kepada oknum-oknum di Pelabuhan Jangkar yang masih tetap menjual tiket dengan harga yang lebih tinggi dari aplikasi, bakal berurusan dengan Aparat Penegak Hukum (APH). “Saya berharap, masyarakat bisa menyadari akan hal ini. Kalau tidak, maka jangan salahkan kalau ada aparat penegak hukum datang ke sini,” tambahnya.

Dalam Sidak itu, Bung Karna terlihat berbincang serius dengan perwakilan ASDP Pelabuhan Jangkar. Namun saat dikonfirmasi, perwakilan itu enggan memberikan keterangan terkait dugaan Pungli tersebut. “Saya tidak komentar apapun, ya. Langsung satu pintu ke pimpinan,” singkatnya.

Sebelumnya, salah satu penumpang kapal, Efendi mengeluhkan adanya perbedaan harga tiket di aplikasi dengan di lapangan. “Bayangkan saja, kita pesan tiket online harganya Rp 52 ribu untuk satu orang. Namun setelah dipesan dan mau bayar, harganya naik menjadi Rp 63 ribu. Otomatis, kami pun kaget dan heran kok ada ketidak samaan harga,” jelasnya.

Advertisement

Efendi mengaku, sempat menolak saat diminta uang sebesar Rp 63 ribu. Hanya saja, dirinya terpaksa menyetujui permintaan uang tersebut lantaran sudah kesal dengan jawaban petugas yang tidak masuk akal.

“Masa pas saya tanyakan harganya, kok bisa jauh berbeda dengan yang tercantum di tiket online. Jawabannya, katanya karena kebijakan. Pertanyaannya, kebijakan apa yang mengatur tentang masalah tiket tersebut?,” tambahnya. (her/gie)

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas