Kabar Desa

Puluhan Warga Ingin Pastikan Informasi Sumber Air Panas di Panarukan Situbondo

Diterbitkan

-

Memontum Situbondo – Heboh, puluhan warga Desa Paowan, Kecamatan Panarukan-Situbondo dan belasan warga dari kota tetangga, seperti Bondowoso, Probolinggo dan Banyuwangi, datang berbondong-bondong ke sebuah pompa air kuno peninggalan Belanda.

Pemicunya, karena Kepala Desa setempat, terburu-buru memberikan keterangan bahwa ada temuan sumber air panas, yang keluar dan mengalir dari lokasi tersebut.

Baca juga:

Padahal, menurut tokoh masyarakat setempat, itu hanya sumber air yang keluar mengalir dari pipa pompa biasa. Begitu juga kondisi air, pun tidak panas.

Dari data yang dihimpun wartawan memontum.com di lokasi, datangnya puluhan warga tersebut, berawal dari keterangan Kepala Desa Paowan, Saiful Hady S Pd, saat memberikan sambutan pada acara Konsolidasi Pemerintah Desa Paowan dengan Aliansi Pegiat dan Pelaku Wisata Situbondo (AP2WS), untuk dijadikan destinasi wisata desa di Pendopo Paowan.

Advertisement

Sehingga, warga sekitar dan warga dari luar kota juga berdatangan ke pompa air kuno peninggalan Belanda itu, untuk memastikan kebenaran adanya temuan sumber air yang keluar dari pompa tersebut dan diberitakan oleh beberapa media online, bahwa sumber air tersebut panasnya mencapai hingga 40 derajat Celcius seperti yang dipaparkan oleh Kepala Desa Paowan.

“Sumber airnya memang keluar dari pipa besar pompa kuno dan airnya sangat bersih juga dingin.

Namun tidak benar adanya berita dan video virall yang dijelaskan Patenggi (Kepala Desa, red) bahwa airnya panas,” kata Hayati (65) warga sekitar.

Menurutnya, setiap hari mandi dan mencuci pakaian menggunakan air yang mengalir dari sumber di area pompa kuno yang konon dikabarkan peninggalan Belanda.

Advertisement

“Setiap hari saya mandi dan mencuci pakaian dengan menggunakan air dari sumber ini, sudah puluhan tahun. Yaa. Tetap airnya biasa-biasa saja tidak panas,” ungkapnya.

Hal tersebut juga diterangkan Masria (67) Warga Dusun Paowan, Rt 03, Rw 01, Desa Paowan, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo. Saat diwawancarai wartawan memontum.com mengaku bahwa pihaknya merasa kaget ketika melihat banyak orang berbondong-bondong mendatangi pompa air kuno di lingkungannya.

“Kaget sekali melihat banyak orang di area sumber air sedang foto-foto pada sebuah pipa besar yang sudah kuno juga sudah berkarat,” jelasnya.

Lebih lanjut Masria menuturkan, bahwa tidak benar adanya kabar sumber air panas yang keluar dan mengalir dari pompa air kuno peninggalan Belanda. Apalagi diterangkan oleh Kades Paowan sumber air ini juga mengeluarkan air Banyu Urip.

Advertisement

“Tidak ada sumber air panas dilokasi ini dan tidak benar mengeluarkan air Banyu Urip. Jangan mengada-ada agar warga sekitar mau mandi dan mencuci di area pompa kuno terganggu oleh orang yang hendak melihatnya,” ungkapnya. (her/mam/ed2)

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas