Pemerintahan

Ipal RPH Baru Sebarkan Bau Busuk, Disnakwan Akui Salah Elevasi

Diterbitkan

-

LIMBAH RPH: Warga saat menunjuk asal bau busuk aliran limbah RPH di Desa Sumberkolak Panarukan. (im)

Memontum Situbondo – Diduga karena tidak berfungsi secara maksimal, Instalasi Pengolahan Air Limbah (Ipal) di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Situbondo menyebarkan bau busuk yang sangat menyengat.

Akibatnya, puluhan warga sekitar dan para pengendara kendaraan bermotor yang melintas, mengeluhkan aroma bau busuk yang berasal dari tempat RPH berlokasi di Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo itu.

“Katanya sudah dibuatkan IPAL dengan anggaran APBD 2018 sebesar Rp 196 juta lebih. Tapi kok masih mengeluarkan bau busuk. Terus fungsi IPAL itu untuk apa,” kata Kacong (21), warga sekitar Desa Sumberkolak, Kamis (12/9/2019) siang.

Menurutnya, jika IPAL di RPH Sumberkolak itu memang sudah berfungsi sebagaimana mestinya, pihaknya yakin tidak ada bau busuk yang menyengat.

Advertisement

Selain itu, limbah yang sudah masuk setelah diproses di IPAL yang tersedia juga akan menghasilkan semacam biogas.

“Biasanya setelah keluar dari IPAL itu sudah menjadi air bersih dan tidak berbau, serta menghasilkan biogas. Namun, justru ini mengeluarkan bau busuk sangat menyengat sekali,” beber Kacong.

Sementara itu, Pelaksana tugas Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakwan) Kabupaten Situbondo, Udin Riwansia mengatakan, bau menyengat yang menyerang dan dikeluhkan warga itu karena IPAL yang baru saja selesai dibangun itu salah ukuran.

Selain itu, elevasinya juga salah. Sehingga tidak mampu menampung limbah dari sejumlah sapi yang dipotong setiap hari.

Advertisement

“Jangankan 10 sampai 15 ekor sapi yang dipotong setiap harinya, satu ekor saja sudah susah dan limbahnya meluap. Untuk mengurangi aroma bau busuk kami masih cari solusinya,” ujar Udin. (im/oso)

 

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas