Pemerintahan

Bung Karna Serahkan Bantuan untuk Ponpes dan Pemulung Situbondo

Diterbitkan

-

Memontum Situbondo – Bupati Situbondo, Karna Suswandi, membagikan 100 paket Sembako kepada pemulung dan memberikan santunan kepada 10 anak yatim piatu, serta memberikan alat transportasi pengangkut sampah berupa kendaraan roda tiga kepada Pondok Pesantren yang bertempat di rumah H. Ismail, Desa Gebangan, Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo, Kamis (26/08) tadi.

Dalam pembagian Sembako dan santunan kepada anak yatim serta pemberian roda tiga pengangkut sampah kepada Pondok Pesantren tersebut, dihadiri para Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Forkopimka dan Kepala DLH (Dinas Lingkungan Hidup).

Bupati Situbondo dalam sambutannya, mengatakan bahwa kegiatan hari ini yaitu, Pemerintah Kabupaten Situbondo melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) memberikan berbagai support kepada beberapa Pondok Pesantren dan Bank Sampah yang ada di wilayah Kabupaten Situbondo. Dan pada hari ini juga, kita bertemu langsung dengan para pemulung yang sangat luar biasa.

Baca juga:

Advertisement

    “Karena mereka ikut membantu Pemerintah Kabupaten Situbondo dalam rangka memisahkan antara sampah yang bermanfaat dan sampah yang tidak bermanfaat,” tutur Bung Karna.

    Lebih lanjut Bung Karna menambahkan, menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi dirinya bisa bertemu langsung dengan pemulung yang ada di Kabupaten Situbondo.

    “Saya juga memberikan edukasi kepada mereka tentang pentingnya vaksinasi bagi tubuh, serta bagaimana caranya agar Covid- 19 di Kabupaten Situbondo ini, secara perlahan mulai menurun dan terus menurun. Alhamdulillah, kota kita sekarang berada di zona kuning dan tren Covid-19, berada di nomor dua terendah se-Jawa Timur,” sambung Bung Karna.

    Kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Kholil, dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa pihaknya ingin mengajak tokoh agama, tokoh masyarakat dan seluruh lapisan masyarakat di desa agar bersama-sama dalam melakukan penanganan terhadap sampah. “Sangat tidak mungkin, jika di 132 desa dan 4 kelurahan di Pemerintah Kabupaten Situbondo, menangani sampah sendiri karena biayanya sangat besar,” ujarnya.

    Oleh karena itu, kami support kepada Pondok Pesantren dan Bank sampah berupa sarana prasarana penanganan sampah. Ada bentuk trasportasi roda tiga dan ada juga dalam bentuk mesin pencacah sampah organik. Sehingga, sampah nanti terpilah dengan baik.

    Advertisement

    “Mana yang bermanfaat dan mana sampah yang tidak, bisa dipilah. Sehingga, untuk sampah yang bermanfaat ini, bisa menjadi penghasilan masyarakat,” ucapnya.

    Bukan hanya itu, dirinya juga mengatakan bahwa Dinas Lingkungan Hidup (DLH) bisa hadir ditengah-tengah masyarakat pada saat pandemi Covid- 19. Hal ini, dengan apa yang disampaikan atau bantuan yang diberikan, bisa menjadi bisnis baru untuk masyarakat. Yaitu, daur ulang sampah yang dapat menambah penghasilan.

    “Pemerintah Kabupaten Situbondo melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) membagikan alat transportasi untuk pembuangan sampah berupa enam unit kendaraan roda tiga kepada Ponpes. Karena di Ponpes itu banyak santrinya,” paparnya.

    Berdasarkan penelitian kita, tambahnya, satu santri bisa sebanyak 0,23 Kg sampah per hari. Kalau ada 100 santri, berarti ada 23 Kg sampah per hari. Kalau satu bulan, maka sudah berapa kwintal sampah?

    Advertisement

    “Kalau Ponpes ada pengangkut sampah bisa dievakuasi ke TPS. Dari TPS sampah akan diangkut oleh DLH ke TPA. Sebelum diangkut ke TPS, para santri bisa memilah, mana sampah yang bermanfaat, mana yang tidak. Sehingga TPA kita tidak cepat penuh,” sambungnya. (her/sit)

    Advertisement
    Click to comment

    Tinggalkan Balasan

    Terpopuler

    Lewat ke baris perkakas