Pendidikan
Situbondo Mulai Berlakukan Sekolah PTM
Memontum Situbondo – Sebanyak 77 lembaga sekolah SMP yang melaksanakan PTM (Pembelajaran Tatap Muka) dan 13 lembaga sekolah yang masih menerapkan pembelajaran daring. Sekolah tatap muka di Kabupaten Situbondo, mulai menemukan formulasinya.
Pembelajaran tatap muka di Bumi Sholawat mulai menemukan titik temu. Skema kombinasi akan diberlakukan di berbagai sekolah untuk bisa menerapkan protokol kesehatan, sehingga menekan penularan Covid-19.
Kepala SMPN 1 Situbondo, Dra. Hj. Tatik Krisnawati M. Pd, menyatakan pembelajaran tatap muka di sekolahnya hari ini berjalan lancar. Seluruh siswa yang hadir dalam kondisi sehat dan sebelum masuk kelas para siswa, di cek suhu badannya, kemudian cuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer yang disiapkan oleh pihak sekolah serta siswa diwajibkan pakai masker/face shield, diterapkan protokol kesehatan secara ketat,” ujar Tatik Krisnawati, Selasa (02/02).
Dia mengungkapkan, pembelajaran tatap muka hari pertama ini diikuti sebanyak 16 siswa per kelasnya dengan menyiapkan 10 ruang kelas IX. Sementara bagi pelajar lain, mereka dapat mengikuti pembelajaran melalui online di rumahnya masing-masing,
Untuk pembelajaran tatap muka tahap awal ini hanya diikuti siswa kelas IX saja Mengingat kelas IX waktunya sangat pendek, karena sebentar lagi siswa kelas IX pada bulan Maret-April akan melaksanakan ujian praktek dan ujian sekolah,” ujar Tatik Krisnawati Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Situbondo.
Tatik Krisnawati menambahkan yang mengikuti pembelajaran tatap muka minggu ini diikuti siswa kelas IX saja secara bergantian, pada hari senin diikuti siswa dengan nomer absen 1 sampai 16, kemudian hari Selasa siswa dengan nomer absen 17 s/d 32, demikian seterusnya selama 2 minggu dan akan dievaluasi apabila berjalan dengan baik, nanti akan dilanjutkan siswa kelas 7 dan kelas 8,” ujar Tatik Krisnawati.
SMP Negeri 1 Situbondo memiliki ruang kelas 30 ruang, terdiri dari 10 ruang kelas 7, 10 ruang kelas 8 dan 10 ruang kelas 9 tetapi hanya 50% siswa dari jumlah siswa dalam satu ruang kelas, “Jadi yang mengikuti pembelajaran tatap muka hanya 16 sampai 20 siswa saja dengan catatan apabila ada siswa mempunyai penyakit bawaan tetap melaksanakan pembelajaran secara daring dirumah,” tegas Tatik. Lebih lanjut Tatik menambahkan bagi siswa yang sudah dapat ijin dari orang tuanya dapat melaksanakan pembelajaran tatap muka di sekolah. Jadi di SMP Negeri 1 Situbondo melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) dan pembelajaran online (daring) dari rumah masing-masing siswa.
Baca Juga : MIN 1 Situbondo Sosialisasi Hidup Sehat, Siswa-siswi Cuci Tangan dan Minum Jamu Tradisiona
Hal senada juga diungkapkan oleh Moh Arif M. Pd Kepala Sekolah SMP Negeri 5 Situbondo, Ia mendukung Pembelajaran Tatap Muka di sekolahnya dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, Moh Arif tidak menginginkan adanya cluster baru di dunia pendidikan, khususnya di pembelajaran tatap muka, Ia mengedepankan keselamatan siswanya dengan mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan sesuai SOP.
Sementara Andi Yulianto Waka Kurikulum SMPN 1 Situbondo untuk tingkat kehadiran siswa yang masuk di pembelajaran tatap muka ini secara keseluruhan antara 16 hingga 20 siswa atau 50% dari jumlah siswa per kelas dan tingkat kehadiran lebih dari 90% yang masuk tatap muka, artinya yang 90% tersebut siswa yang masuk dapat ijin dari orang tuanya dan 10% tetap kita layani pembelajaran secara daring dirumah.
“Diharapkan pembelajaran tatap muka ini lebih efektif, anak-anak didik daya serapnya lebih tinggi dari pembelajaran melalui daring, supaya nanti SKM (Standard Kelulusan Minimum) lebih tinggi,” ungkap Andi Yulianto.
Untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran tatap muka disekolahnya, pihaknya juga menyiapkan sarana prasarana protokol kesehatan. Di antaranya, pengecekan suhu tubuh menggunakan thermo gun, bilik sterilisasi, tempat cuci tangan, penerapan jaga jarak di kelas dengan jarak satu setengah meter, hingga akses jalan One Way atau satu arah. (jalan masuk kesekolah dan jalan keluar sekolah)
Sementara Nayla siswa kelas 9 merasa senang belajar dikelas dengan tatap muka langsung dengan gurunya. Kalau melalui daring dijelaskan melalui youtube kurang begitu dipahami dan dimengerti, kalau melalui pembelajaran tatap muka apabila ada pelajaran yang kurang dimengerti bisa tanya langsung ke gurunya dan guru menjelaskan secara detail sampai ia mengerti.
“Saya merasa senang Pak mengikuti pembelajaran tatap muka ini, disamping kangen sama guru-gurunya juga teman-temannya, karena sudah hampir setahun selama adanya pandemi Covid-19 ini tidak pernah tatap muka dengan guru dan teman-temannya,” terang Nayla. (her/ed2)
- Hukum & Kriminal3 minggu
Satpolairud Situbondo Selamatkan Kapal Nelayan yang Karam Dihantam Ombak
- Kabar Desa3 minggu
Kodim 0823 Situbondo bersama BRI Launching Pembuatan Sumur Bor di Desa Ketowan
- Pemerintahan3 minggu
Pastikan Harga dan Stok Aman, Pjs Bupati Situbondo Tinjau Dua Pasar Tradisional
- SEKITAR KITA3 minggu
Dinkes Situbondo Gandeng JFF Gelar Operasi Katarak Gratis dan Pemberian Kaca Mata
- Hukum & Kriminal2 minggu
Hilang Tiga Hari, Nelayan Situbondo Ditemukan Tewas Mengambang di Perairan Panarukan
- Kabar Desa2 minggu
Rutan Situbondo Dukung Program Asta Cita Presiden Prabowo melalui Swasembada Pangan
- SEKITAR KITA1 minggu
Bidik Penghargaan Swasti Saba Wistara, Dinkes Situbondo Rakor bersama FKS, FKKS dan Pokja Desa Sehat
- Politik3 hari
Sosialisasi Pilkada, KPU Situbondo Gandeng Wartawan Ajak Masyarakat Gunakan Hak Pilih