SEKITAR KITA

Perkuat Ekosistem Ekspor Berkelanjutan, LPEI Luncurkan Desa Devisa Klaster Udang di Situbondo

Diterbitkan

-

Perkuat Ekosistem Ekspor Berkelanjutan, LPEI Luncurkan Desa Devisa Klaster Udang di Situbondo

Memontum Situbondo – Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan RI, meresmikan desa devisa klaster udang di Desa/Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Jumat (15/07/2022) tadi. Peluncuran peresmian itu, dimaksudkan untuk menyerap hasil produksi industri rumahan para petambak udang di Situbondo, yang sekaligus untuk mendukung ekspor Udang berkelanjutan.

Dalam peresmian tersebut, hadir langsung Direktur Eksekutif LPEI, Riyani Tirtoso dan turut hadir Wabup Situbondo, Hj Khoironi, PT PMMP, BPBAP, DJKN dan Indonesia Eximbank serta Dinas Perikanan. Dari PT PMMP, pada acara itu hadir langsung Direktur, Irawan Susilo dan Direktur Utama Indonesia Eximbank, Eko Kridarso.

“Ekspor udang Indonesia merupakan salah satu komoditas unggulan dari ekspor perikanan secara keseluruhan. Ada pun porsinya, mencapai 55 persen sehingga perlu kita dukung dari hulu hingga ke hilir. Sementara Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) di wilayah Situbondo yang menjadi desa devisa klaster udang, merupakan komitmen LPEI untuk memperkuat ekosistem ekspor. Harapannya, selain Pokdakan dapat menjadi lebih optimal sebagai pemasok, masyarakat yang terlibat juga menjadi lebih sejahtera,” ujar Direktur Eksekutif LPEI, Riyani Tirtoso, Jumat (15/07/2022) tadi.

Ditambahkannya, pemilihan komoditas udang didasari oleh potensi. Berdasarkan data dari Indonesia Eximbank Institute LPEI, selama Januari hingga Mei 2022, ekspor Udang dan olahannya, mengalami peningkatan hingga 17,56 persen atau mencapai USD 1,27 miliar. Ada pun negara tujuan ekspor, utama yaitu Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, Vietnam dan Thailand.

Advertisement

Baca juga :

“Pokdakan di Wilayah Situbondo menjadi sasaran LPEI dalam memberikan pendampingan dengan tujuan untuk meningkatkan ekspor Udang Vaname melalui indirect export. Serta, menciptakan ekosistem ekspor yang berkelanjutan hingga menciptakan kepastian hasil panen petambak. Desa devisa ini memiliki komoditi unggulan Udang Vaname, yang terdapat di sekitar 20 petambak udang dari empat kecamatan dan enam desa di Kabupaten Situbondo,” terang Riyani.

Masih menurut Riyani, program desa devisa kali ini, LPEI akan memberikan pendampingan yang terdiri dari tiga aspek utama. Yaitu, mulai kelembagaan, produksi dan akses pembiayaan.

“Pada aspek kelembagaan, Pokdakan akan mendapatkan pelatihan penguatan manajemen dan penyusunan laporan keuangan. Dari sisi produksi, LPEI akan memberikan kincir air dan palet serta pendampingan sistem budidaya udang yang intensif,” jelasnya.

Selain itu, tambahnya, LPEI juga akan memberikan pendampingan kepada Pokdakan untuk mendapatkan fasilitas akses pembiayaan. “Sebagai lembaga milik pemerintah, LPEI akan terus membangun sinergi dengan seluruh jajaran dan menjunjung nilai budaya kami dengan APIK (Agile, Profesionalisme, Integritas dan Kreatif) untuk mendorong peningkatan ekspor nasional,” ujarnya.

Advertisement

Wakil Bupati Situbondo, Hj Khoirani, dalam kesempatan itu mengapresiasi atas sinergi dan komitmen yang diberikan oleh LPEI. Melalui program desa devisa ini, akan memberikan kesempatan bagi wilayah yang memiliki produk unggulan berorientasi ekspor untuk mengembangkan potensi secara ekonomi, sosial dan lingkungan bagi kesejahteraan masyarakatnya.

“Atas nama pribadi dan pemerintah daerah, kami mengucapkan terima kasih serta penghargaan yang setinggi-tingginya atas bantuan dan kerja sama dari LPEI,” ujar Hj Khoironi. (her/gie)

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas