Hukum & Kriminal
Paska Anaknya Menjadi Korban Pembunuhan, Ayah Bidan Desa di Situbondo jadi Tulang Punggung Tiga Cucunya
Memontum Situbondo – Duka mendalam masih tampak menyelimuti keluarga Alm Bidan Hanisa. Korban pembunuhan suaminya sendiri tersebut, meninggalkan ketiga anaknya yang saat ini dirawat oleh kakeknya.
Ketiga anak dari Alm Hanisa, masih terlihat sedih dalam menghadapi musibah yang menimpanya. Kehidupan yang mereka jalani saat ini berakhir dengan kesedihan. Mursid, ayah Alm Hanisa menuturkan, bahwa Hanisa adalah anak satu-satunya (anak tunggal) yang menjadi harapan keluarga.
Semasa hidupnya, Hanisa dikenal sabar, pekerja keras dan disiplin dalam menjalankan tugas. Hanisa bertugas sebagai bidan di Polindes Desa Ketah, Kecamatan Suboh sudah sekitar 12 tahun ini. Dalam menjalankan tugasnya, Hanisa tak kenal waktu dan lelah dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Paska Hanisa meninggal, katiga anaknya tinggal bersama Mursid, kakeknya. Mursid harus banting tulang bekerja keras demi mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari ketiga cucunya, termasuk biaya sekolah agar mereka dapat menatap masa depan yang cerah. “Hingga saat ini masih belum mendapatkan perhatian berupa bantuan apapun dari pemerintah daerah,” terangnya, saat di temui Memontum.com di rumahnya, Kamis (03/02/2022) kemarin.
Baca juga :
- Tutup Festival Kopi dan Tembakau, Bupati Situbondo Harap Gelaran Beri Dampak Petani dan Masyarakat
- Petugas Rutan Situbondo Gagalkan Penyelundupan Tembakau
- Optimalkan DBHCHT, Bupati Situbondo bersama Forkopimda Buka Gelaran Festival Kopi dan Tembakau
- Bea Cukai bersama Muspida dan Satpol PP Situbondo Musnahkan Rokok Ilegal Hasil Operasi Gabungan
- Dua Rumah Ludes Akibat Kebakaran, Bupati Situbondo Ingatkan Warga
Mursid menceritakan, anak semata wayangnya itu memiliki tiga anak. Dua anak laki-laki dan satu anak perempuan. Kata Mursid, anak pertama baru lulus SMA dan anak kedua juga baru lulus SMP di salah satu Pondok Pesantren. Kemudian, anak yang ketiga perempuan masih berusia sekitar lima tahun. “Kami berharap kepada pemerintah, ada perhatian khusus terhadap putra-putri almarhumah Hanisa. Semoga kami juga diberi kekuatan menghadapi ujian ini,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Suboh, Maghfur menjelaskan bahwa Hanisa statusnya masih magang di Puskesmas Suboh sejak bulan Januari 2010. Meski demikian, sebagai bentuk perhatian terhadap anak dari almarhumah, pihaknya bersama pegawai lain memberikan bantuan dana sukarela. Kemudian, bantuan juga datang dari Dinas Kesehatan.
Selain itu, pihaknya juga berusaha mengurus uang kematian dari BPJS Ketenagakerjaan senilai Rp 40 juta. Diharapkan, nantinya santunan tersebut bisa dimanfaatkan sebaik mungkin untuk kebutuhan anak-anak almarhumah Hanisa.
“Kami bersama Dinkes menemui keluarga korban untuk menyalurkan bantuan. Meski nilai tidak besar, diharapkan dapat meringankan bebannya mereka. Selanjutnya akan kami koordinasikan dengan pihak Kecamatan dan Dinkes mengenai nasib pendidikan anak dari almarhumah,” ujarnya. (her/gie)
- Politik4 minggu
Partai Koalisi Pengusung Incumbent Daftarkan Pasangan Karunia Jilid 2 ke KPU Situbondo
- Politik3 minggu
Diusung 7 Parpol, Paslon Rio-Ulfi dari Koalisi Kebersamaan Daftarkan Diri ke KPU Situbondo
- SEKITAR KITA4 minggu
3 Ribu Pegiat Seni dari Sumatra hingga Bali Meriahkan Gelaran Situbondo Ethnic Festival 3
- Politik4 minggu
Gelar Media Gathering, KPU Situbondo Ajak Wartawan Tingkatkan Partisipasi Masyarakat di Pilkada 2024
- Pemerintahan4 minggu
Panen Raya di Besuki, Pj Gubernur Jatim Siap Dukung Pengembangan Bibit Padi BK 01 dan 02 Agritan
- Pemerintahan2 minggu
Bupati Karna Serahkan SK Perpanjangan Masa Jabatan Ratusan Anggota BPD
- SEKITAR KITA2 minggu
Ribuan Pencinta Shalawat Penuhi Gelaran Pesona di Alun-alun Situbondo
- Hukum & Kriminal3 minggu
Fasilitasi WBP Salurkan Hak Pilih, Rutan Situbondo Lakukan Perekaman E KTP