Kabar Desa

Diduga ODGJ, Pemuda di Situbondo Bakar Rumah Warisan Orang Tua

Diterbitkan

-

Memontum Situbondo – Nur Arifandi Wahyudi alias Fandi (35), pemuda yang tinggal di Rt 05, Rw 06, Lingkungan Krajan, Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo Kota, Kabupaten Situbondo, membakar rumahnya sendiri. Dia tampak membawa sarung dan pakaian serta langsung hendak pergi meninggalkan lokasi kejadian usai api berkobar, Kamis (29/07) dini hari.

Kobaran api tampak hampir melalap atap rumahnya yang terbuat dari kayu dan menjadi tempat tinggal Fandi. Sebelum aksi membakar rumah warisan orang tuanya, pemuda yang diduga ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) yang itu hendak melemparkan batu pada tetangga sekitar. Dia diduga bakar rumah dan hendak kabur karena takut dihajar warga setempat.

Baca Juga:

    “Dia memang memiliki gangguan kejiwaan dan pernah kabur dari tempat rehabilitasi di Sidoarjo. Mungkin dia lagi kumat lalu mau bakar rumahnya. Dia juga mengemasi beberapa pakaian dan langsung mau pergi. Warga di sini kemudian berupaya memadamkan api,” ujar Ketua Rt 05 Lingkungan Krajan, Novindra, Kamis (29/07) sore.

    Pengakuan salah seorang warga setempat, Gatot (52), perilaku Fandi memang meresahkan. Dia kerap membawa tongkat kayu dan seringkali mengancam anak-anak serta kadang melempari warung juga rumah-rumah warga dengan batu.

    Advertisement

    “Kalau diamankan warga, dia selalu bilang alasannya karena tidak tahu kalau melakukan hal itu. Tapi memang ulahnya sangat meresahkan sekali,” kata Gatot, warga Lingkungan Krajan, Kelurahan Dawuhan.

    Menurut warga lainnya, Nia (34) menuturkan, bahwa ini bukan yang pertama kali dia membakar rumah. Sebelumnya dia (Fandi, red) juga pernah membakar rumahnya tersebut namun dia menuduh warga yang melakukan itu.

    “Dia menuduh warga yang bakar rumahnya, padahal ada warga yang melihat dia yang hendak membakar rumahnya sendiri,” ucapnya.

    Lebih lanjut ditegaskan Nia, melihat ada api berkobar pada atap rumah Fandi, warga kemudian berupaya memadamkan kobaran api dengan peralatan seadanya. Mereka menyirami api dengan air agar tidak merembet ke rumah-rumah warga lainnya. “Namun rumah warisan orang tuanya itu nyaris terbakar. Di lokasi kejadian juga ditemukan sejumlah pecahan kaca, tongkat kayu dan sebuah botol plastik bekas berisi bensin,” kata Nia. (mam/ed2)

    Advertisement
    Advertisement
    Click to comment

    Tinggalkan Balasan

    Terpopuler

    Lewat ke baris perkakas