Pendidikan

Rangsang Budaya Membaca Sejak Dini, Disperpursip Situbondo Adakan Lomba Bertutur

Diterbitkan

-

Memontum Situbondo – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpursip) Kabupaten Situbondo mengadakan lomba bertutur atau lebih dikenal dengan mendongeng tingkat SD se-Kabupaten Situbondo di Aula Lantai II Gedung Pemkab, Kamis (22/06/2023) tadi. Lomba ini sengaja digelar, sebagai salah satu solusi untuk merangsang meningkatkan budaya membaca sejak dini.

Lomba sendiri, diikuti setidaknya 22 peserta siswa SD dan mengangkat tema tentang legenda daerah di Jawa Timur. Acara tersebut, juga dihadiri oleh Staf Ahli Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) Pemkab Situbondo, Prio Andoko.

Dalam sambutannya, dirinya mengatakan dengan diadakannya kegiatan lomba Bertutur oleh Disperpursip, ini harapannya dapat mencetak anak-anak dengan minat baca tinggi. “Ini merupakan inspirasi yang baik untuk dinas, karena dapat melahirkan orang-orang sukses,” kata Prio.

Lebih lanjut Prio menjelaskan, jika orang sukses itu bisa apa saja bentuknya dan banyak jalannya. Dengan gemar membaca, maka seseorang akan pandai bercerita, bisa mendongeng dan ini adalah salah satu jalan agar jadi orang sukses.

Advertisement

“Sekarang untuk membaca bisa dimana saja. Selain di Perpustakaan, juga bisa melalui dunia maya (internet, red). Namun untuk anak usia dini, saya tadi berpesan untuk selalu diawasi,” imbuhnya.

Baca juga :

Untuk menjadi orang hebat atau menghebatkan orang, kata Prio, kita harus sukses. “jangan paksa anak kita untuk bercita-cita atas kemauan orang tua. Jadi, biarkan dia bebas memilih sesuai minat dan kemampuannya. Tugas orang tua mengawasi dan memfasilitasi,” tuturnya.

Sementara itu, Sekretaris Disperpursip, Hariyus, mengungkapkan latar belakang terlaksananya kegiatan lomba tersebut agar dapat menumbuhkan minat baca sejak usia dini. Sehingga, akam mampu dan berani menceritakan kembali apa yang telah dibaca.

Advertisement

“Untuk kegiatan kali ini diikuti oleh 22 peserta di 17 kecamatan se Kabupaten Situbondo, ada 5 Kecamatan yang tidak mengirim,” jelas Sekdisperpusip.

Sebagai informasi, hingga saat ini tidak ada satupun buku dongeng asli Situbondo. Yang ada hanya ada cerita sebatas urban legend dan tidak tertulis. “Sedangkan untuk anak-anak yang berkunjung ke perpustakaan Kabupaten Situbondo, perhari hanya 10 persen dari jumlah total pengunjung,” ujar Hariyus

Sementara itu, Guru pendamping peserta dari SD Negeri 1 Besuki, Endang Susilowati, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Disperpursip yang rutin mengadakan lomba bertutur. Sebab, dengan diadakan lomba tersebut, maka akan merangsang anak didiknya lebih gemar membaca dan berdampak positif kepada tingkat keaktifan belajar siswa di kelas.

“Dengan mengikuti lomba ini, kami ingin bisa membina dan memfasilitasi minat dan kemampuan siswa. Termasuk, bagaimana bertutur atau mendongeng,” ungkap Endang. (her/gie)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas