SEKITAR KITA
Dinkes Situbondo Targetkan Angka Penurunan Kematian Ibu dan Anak
Memontum Situbondo – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Situbondo, akan memprotek atau menekan angka kematian ibu dan angka kematian bayi. Hal ini disampaikan, seiring jumlah atau angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) selama tahun 2021, masih cukup lumayan. Disampaikan, bahwa kasus AKI menembuk di angka 46 kasus dan AKB tembus 108 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Situbondo, Dwi Herman Susilo, mengatakan bahwa angka kematian ibu mencapai 46 kasus dan bayi tercatat 108 kasus, rata-rata dampak dari kondisi Covid-19. Sementara AKB, di satu sisi karena masalah berat badan rendah.
Oleh karena itu, ke depan pemerintah akan lebih fokus menekan angka kematian ibu dan bayi. Hal ini, juga menjadi prioritas Pemprov Jatim.
“Kita akan memberi pelayanan lebih kepada ibu hamil dan bayi yang masih rentan,” ujarnya, Kamis (20/01/2022).
Tak hanya itu yang disampaikan Dwi Herman, langkah-langkan yang direncanakan Dinas Kesehatan (Dinkes), yaitu akan memperbaiki sistem pelayanan persalinan. Ini dilakukan, untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, utamanya dalam rujukan pasien. Sehingga, dengan cepat mendapatkan penanganan.
Baca juga :
- Tutup Festival Kopi dan Tembakau, Bupati Situbondo Harap Gelaran Beri Dampak Petani dan Masyarakat
- Petugas Rutan Situbondo Gagalkan Penyelundupan Tembakau
- Optimalkan DBHCHT, Bupati Situbondo bersama Forkopimda Buka Gelaran Festival Kopi dan Tembakau
- Bea Cukai bersama Muspida dan Satpol PP Situbondo Musnahkan Rokok Ilegal Hasil Operasi Gabungan
- Dua Rumah Ludes Akibat Kebakaran, Bupati Situbondo Ingatkan Warga
Untuk memperbaiki sistem pelayanan ini, tentu membutuhkan sinergitas dan kerja sama semua lini yang ada. Baik bidan desa, puskemas dan rumah sakit. Sehingga, sistem pelayanan kesehatan akan berjalan maksimal.
“Jika bidan atau puskemas tidak mampu menangani pasien kritis, agar segera koordinasi dengan pihak rumah sakit,” jelasnya.
Disamping itu, Dinkes juga memprioritaskan penekanan jumlah stunting. Untuk menekan angka kematian ibu, salah satunya dengan menggencarkan vaksinasi ibu hamil.
Kemudian, tambahnya, meningkatkan pelayanan ibu berisiko tinggi dan sangat tinggi. Selain itu, juga meningkatkan pelayanan kesehatan ibu hamil beresiko tinggi.
“Nantinya akan diupayakan tiga kali sebelum persalinan dengan penanganan khusus. Meningkatkan pelayanan Pemberian Makanan Tambahan (PMT),” terangnya.
Dinkes juga akan berupaya, yaitu memberikan pemahaman kepada orang tua, bagaimana cara mengasuh yang benar dan cara memberi nutrisi yang seimbang pada bayi. Sebab, menurut survey pada tahun 2020, prevalensi stunting di Situbondo tercatat 26,7 persen. Sedangkan tahun 2021, tercatat 23.7 persen. Sehingga, diharapkan pada tahun 2024, stunting di Kabupaten Situbondo ditargetkan turun 14 persen. (her/sit)
- Politik4 minggu
Partai Koalisi Pengusung Incumbent Daftarkan Pasangan Karunia Jilid 2 ke KPU Situbondo
- Politik3 minggu
Diusung 7 Parpol, Paslon Rio-Ulfi dari Koalisi Kebersamaan Daftarkan Diri ke KPU Situbondo
- SEKITAR KITA4 minggu
3 Ribu Pegiat Seni dari Sumatra hingga Bali Meriahkan Gelaran Situbondo Ethnic Festival 3
- Politik4 minggu
Gelar Media Gathering, KPU Situbondo Ajak Wartawan Tingkatkan Partisipasi Masyarakat di Pilkada 2024
- Pemerintahan4 minggu
Panen Raya di Besuki, Pj Gubernur Jatim Siap Dukung Pengembangan Bibit Padi BK 01 dan 02 Agritan
- Pemerintahan2 minggu
Bupati Karna Serahkan SK Perpanjangan Masa Jabatan Ratusan Anggota BPD
- SEKITAR KITA2 minggu
Ribuan Pencinta Shalawat Penuhi Gelaran Pesona di Alun-alun Situbondo
- Hukum & Kriminal3 minggu
Fasilitasi WBP Salurkan Hak Pilih, Rutan Situbondo Lakukan Perekaman E KTP