SEKITAR KITA
Empat Anak Meninggal, DBD di Situbondo Tembus 399 Kasus
Memontum Situbondo – Kasus Deman Berdarah Dengue (DBD) di Situbondo, terus mengalami peningkatan. Hingga pertengahan Mei 2021, jumlah penderita DBD mencapai 399 kasus. Bahkan, teridentifikasi sebanyak empat anak asal Kecamatan Kapongan, Kecamatan Asembagus, Kecamatan Situbondo dan Kecamatan Suboh, dilaporkan meninggal dunia.
Tingginya angka DBD di Situbondo, salah satunya karena faktor cuaca yang cenderung berbeda dengan daerah lain. Lalu, kebiasaan masyarakat yang kurang memperhatikan untuk melakukan 3 M (Menguras, Menutup dan Mengubur).
Baca juga:
- Libatkan Wartawan, KPP Pratama Situbondo Gelar Ngopi Asik Terkait Pajak
- Kampanye Akbar, Massa Pendukung Karunia Birukan Alun-alun Taman Lanceng Situbondo
- Sosialisasi Pilkada, KPU Situbondo Gandeng Wartawan Ajak Masyarakat Gunakan Hak Pilih
Plt Kepala Dinas Kesehatan, melalui Kasi Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular, Heryawan, menerangkan bahwa sebanyak 399 kasus DBD itu, tersebar di 18 Puskesman di wilayah Situbondo. Laporan terbanyak, yaitu Puskesmas Panji dengan 45 kasus.
“Disusul kemudian, Puskesmas Situbondo sebanyak 43 kasus. Puskesmas Arjasa 37 kasus, Puskesmas Jangkar 33 kasus. Berikutnya, Puskesmas Mangaran 33 kasus. Puskesmas Panarukan 31 kasus dan Puskesmas Besuki sebanyak 27 kasus.
Sementara Puskesmas-puskesmas lainnya, masih relatifi aman,” kata Heryawan, Jumat (25/06) tadi.
Heryawan menambahkan, rata rata kematian akibat DBD, terjadi pada anak usia sekolah. “Karena kita tahu, spesifikasi DBD ini. Hari pertama dan ke empat, kondisinya panas tinggi. Kemudian, pada hari ke lima cenderung panasnya turun. Ini yang berbahaya, sehingga bisa membuat kondisi anak memburuk,” tambahnya.
Masih menurut Heryawan, upaya pengendalian yang paling efektif adalah gerakan bersama masyarakat. “Paling tidak, seminggu sekali betul betul efektif untuk mengendalikan atau membasmi demam berdarah,” paparnya.
Lebih lanjut Heryawan mengatakan, penanganan yang sudah dilakukan Dinas Kesehatan Situbondo, adalah dengan memberikan sosialisasi dan himbauan kepada masyarakat untuk selalu melakukan gerakan 3M. Sehingga, tidak menimbulkan jentik yang kemudian berkembangan menjadi nyamuk. (her/sit)
Angka Penderita DBD Situbondo:
- Puskesmas Panji 45 kasus
- Puskesmas Situbondo 43 kasus
- Puskesmas Arjasa 37 kasus
- Puskesmas Jangkar 33 kasus
- Puskesmas Mangaran 33 kasus
- Puskesmas Panarukan 31 kasu
- Puskesmas Besuki sebanyak 27 kasus
- Hukum & Kriminal3 minggu
Satpolairud Situbondo Selamatkan Kapal Nelayan yang Karam Dihantam Ombak
- Kabar Desa3 minggu
Kodim 0823 Situbondo bersama BRI Launching Pembuatan Sumur Bor di Desa Ketowan
- Pemerintahan3 minggu
Pastikan Harga dan Stok Aman, Pjs Bupati Situbondo Tinjau Dua Pasar Tradisional
- SEKITAR KITA2 minggu
Dinkes Situbondo Gandeng JFF Gelar Operasi Katarak Gratis dan Pemberian Kaca Mata
- Kabar Desa2 minggu
Rutan Situbondo Dukung Program Asta Cita Presiden Prabowo melalui Swasembada Pangan
- Hukum & Kriminal2 minggu
Hilang Tiga Hari, Nelayan Situbondo Ditemukan Tewas Mengambang di Perairan Panarukan
- SEKITAR KITA1 minggu
Bidik Penghargaan Swasti Saba Wistara, Dinkes Situbondo Rakor bersama FKS, FKKS dan Pokja Desa Sehat
- Politik1 hari
Sosialisasi Pilkada, KPU Situbondo Gandeng Wartawan Ajak Masyarakat Gunakan Hak Pilih