Pemerintahan
Warga Binaan Rutan Situbondo Diperiksa Sample Darah dan Rapid Test Mendadak
Memontum Situbondo – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Klas IIB Situbondo bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo menggelar pemeriksaan sample darah untuk mendeteksi dini penularan HIV Aids dan Rapid Test massal bagi warga binaan di Rutan klas IIB Situbondo, untuk memastikan warga binaan bebas HIV Aids dan Covid-19, Kamis (23/07/2020).
Sebanyak 161 orang warga binaan rumah tahanan negara (Rutan) Klas IIB Situbondo dikeluarkan dari area blok, diarahkan berkumpul di Aula Baharudin Lopa dalam Rutan klas IIB Situbondo, disana juga sudah menunggu 15 orang tim medis dari Dinas Kesehatan, Rumah Sakit dan Puskemas,
Adapun tujuan kedatangan tim medis ini dalam rangka melakukan pengecekan dan pemeriksaan Human Immun odeficiency Virus (HIV) yang merupakan virus penyebab AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome).
Kegiatan ini juga dibantu oleh Polisi Khusus Lembaga Pemasyarakatan (Polsuspas) Rutan Klas IIB dan beberapa petugas jaga yang berada di area aula Baharudin Lopa mengawasi jalannya kegiatan pengecekan dan pemeriksaan HIV Aids serta rapid test.
Kepala Rumah Tahanan Negara (Rutan) Klas IIB Situbondo, Haryono Bc IP SH menuturkan bahwa pengecekan dan pemeriksaan HIV dan Aids terhadap seluruh warga binaan Rutan Situbondo begitu penting agar dapat dilakukan upaya preventif jika ditemukan gejala HIV Aids yang menjangkiti salah satu penghuni.
” Kita ingin memastikan bahwa warga binaan kita betul-betul steril dari HIV Aids, pengecekan kita lakukan terhadap warga binaan mengingat mereka adalah wajah baru yang masuk ke dalam Rutan, kemungkinan saja selama aktivitas mereka saat diluar menyebabkan terjangkit HIV Aids, ” kata Haryono.
Menurutnya, pemeriksaan dan pengecekan HIV Aids diawali dengan pengambilan sampel darah terhadap warga binaan satu persatu, pengambilan sampel ini dilakukan terhadap warga binaan laki-laki maupun perempuan, setelah pengambilan sampel darah kemudian dilakukan pengecekan menggunakan Strip Tes HIV atau Tes AIDS yang dibawa oleh tim medis.
” Dari hasil pemeriksaan dan pengecekan sampel darah yang menggunakan alat Strip Tes HIV tidak ditemukan satupun tahanan maupun warga binaan yang terjangkit HIV, ” ujarnya.
Haryono menegaskan, dengan adanya pengecekan sampel darah bagi warga binaan kami. Maka diharapkan agar kita bisa mendeteksi secara dini, sampai sejauh mana kesehatan dari pada warga binaan Rutan klas IIB Situbondo.
Lanjut dia, kegiatan pengambilan sample darah dan rapid test bagi warga binaan kali ini, baru pertama kali dilaksanakan, ” tegasnya.
” Dengan adanya kegiatan ini, kita bisa mendeteksi sedini mungkin dalam situasi pandemi virus Corona atau Covid-19 yang tetap menjaga protokol kesehatan, ” ungkapnya.
Sementara menurut Kasi pengendalian dan pencegahan penyakit menular pada Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo, Heryawan SKM M Si mengatakan, bahwa agenda hari ini di Rutan klas IIB Situbondo adalah pemeriksaan rutin tiap 6 bulan sekali dari Dinas Kesehatan.
” Sekaligus juga dimasa pandemi ini, kita juga harus antisipasi kepada warga binaan Rutan klas IIB Situbondo dilakukan pemeriksaan untuk tes Covid-19 dengan rapid test, ” jelasnya.
Sambung Heryawan, untuk tahun ini sesuai laporan data dari bulan Januari sampai bulan Juli ini sebanyak 120 penderita HIV Aids di Kabupaten Situbondo. Tapi kalau kita lihat kecendrungan dari tahun 2017 tampak ada peningkatan.
” Harapannya dengan kegiatan ini, kita bisa melakukan deteksi dini terhadap penyebaran Covid-19 tidak ada dan meminimalisir penyakit Covid-19 yang diakibatkan karena ada pengaruh penyakit lain (cormofid), seperti HIV dan sebagainya, ” ujarnya.
Disebutkan dia, dengan adanya deteksi ini kita segera melakukan antisipasi jangan sampai terjangkit virus Corona atau Covid-19 khususnya di Rutan klas IIB Situbondo ini.
” Kalau penderita HIV rata-rata 30% didominasi dari kaum ibu, ” terangnya.
Lebih lanjut dikatakan Heryawan, bahwa dari hasil pengambilan sampel dan rapid test masih belum dilakukan pengujian, namun masih proses yang nantinya dari hasil rapid test akan dilaporkan kepada pimpinan.
” Sementara untuk rapid testnya dan HIV masih kita proses. Namun tidak ada yang reaktif karena kita menggunakan reagen HIV 1, “tegasnya.
Heryawan menambahkan, karena tidak ada yang reaktif maka kita tidak melanjutkan. Sedangkan untuk yang Covid-19 sampai sekarang masih belum kita dapatkan hasilnya, akan tetapi secara garis besar masih belum didapatkan tanda-tanda yang mengarah ke Covid-19.
Lanjut dia, kami menghimbau setiap ada temuan kasus di Kecamatan kita tindak lanjuti segera mendapatkan pengobatan secara gratis yang ada di RS Abdoer Rahem Situbondo dan yang ada di berbagai Puskesmas di Kabupaten Situbondo.
” Diantaranya yaitu, Puskesmas Banyuglugur, Puskesmas Suboh, Puskesmas Panji, Puskesmas Jangkar, Puskesmas Asembagus dan Puskesmas Banyuputih, ” pungkasnya. (her/im/yan)
- Hukum & Kriminal3 minggu
Satpolairud Situbondo Selamatkan Kapal Nelayan yang Karam Dihantam Ombak
- Kabar Desa3 minggu
Kodim 0823 Situbondo bersama BRI Launching Pembuatan Sumur Bor di Desa Ketowan
- Pemerintahan3 minggu
Pastikan Harga dan Stok Aman, Pjs Bupati Situbondo Tinjau Dua Pasar Tradisional
- SEKITAR KITA2 minggu
Dinkes Situbondo Gandeng JFF Gelar Operasi Katarak Gratis dan Pemberian Kaca Mata
- Hukum & Kriminal2 minggu
Hilang Tiga Hari, Nelayan Situbondo Ditemukan Tewas Mengambang di Perairan Panarukan
- Kabar Desa2 minggu
Rutan Situbondo Dukung Program Asta Cita Presiden Prabowo melalui Swasembada Pangan
- SEKITAR KITA1 minggu
Bidik Penghargaan Swasti Saba Wistara, Dinkes Situbondo Rakor bersama FKS, FKKS dan Pokja Desa Sehat
- Politik2 hari
Sosialisasi Pilkada, KPU Situbondo Gandeng Wartawan Ajak Masyarakat Gunakan Hak Pilih