Berita

Ikatan Santri Alumni Ponpes Salafiyah Safi’iyah Sukorejo Sub Rayon Jangkar Gelar BAJA

Diterbitkan

-

Ikatan Santri Alumni Ponpes Salafiyah Safi'iyah Sukorejo Sub Rayon Jangkar Gelar BAJA

Memontum Situbondo – Ikatan Santri Alumni Salafiyah Safi’iyah (IKSASS) Sub Rayon Jangkar Menggelar Kegiatan Balik Jama’ah (BAJA) Kembali Kepangkuan Pondok Pesantren Salafiyah Safi’iyah Sukorejo yang dilepas oleh Anggota DPR Provinsi Jawa Timur (Jatim) bertempat di lapangan koramil Jangkar, Rabu (22/7/2020).

Bhabinkamtibmas Desa Jangkar dan jajaran anggota Polsek Jangkar, Polres Situbondo menghadiri kegiatan merealisasi Program Pesantren Salafiyah Safi’iyah Sukorejo mengenai kegiatan Balik Jama’ah (BAJA) Santri di tengah pandemi virus Corona atau Covid-19.

IKSASS Situbondo Periode 2018 – 2020 melakukan kegiatan Balik Jama'ah dari lapangan Koramil Jangkar ke Ponpes Salafiyah Safi'iyah Sukorejo Banyuputih Kabupaten Situbondo. (her/im)

IKSASS Situbondo Periode 2018 – 2020 melakukan kegiatan Balik Jama’ah dari lapangan Koramil Jangkar ke Ponpes Salafiyah Safi’iyah Sukorejo Banyuputih Kabupaten Situbondo. (her/im)

IKSASS Situbondo Periode 2018 – 2020, yang melakukan kegiatan Balik Jama’ah dari Daerah Situbondo ke Ponpes Salafiyah Safi’iyah Sukorejo Banyuputih dengan titik kumpul di lapangan koramil Jangkar, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.

Kapolsek Jangkar Iptu Sadali SH dalam kegiatan tersebut memberikan Himbauan dan ucapan terima kasih kepada ketua Koordinator IKSASS Santri, karena sudah mengikuti anjuran pemerintah untuk tetap mematuhi protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19 dan mensosialisasikan MENUJU NEW NORMAL atau Tatanan Hidup Baru dalam situasi PANDEMI COVID-19.

Sambung Iptu Sadali, kita semua para santri harus DISIPILIN, karena disiplin adalah VAKSIN yang ampuh untuk menangkal Covid-19, yaitu menjaga kebersihan lingkungan, selalu gunakan masker saat keluar rumah, jaga jarak aman 1 meter dan sering mencuci tangan menggunakan sabun antiseptik dengan air yang mengalir, hindari kumpul-kumpul yang bisa menyebabkan penyebaran wabah virus Corona atau Covid-19.

Advertisement

” Selalu bawa Hand Sanitizer dan Tissue Antiseptik di saku celana pribadi masing-masing. Agar bisa dipakai se-waktu-waktu untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona atau Covid-19, “ujarnya.

Kapolsek Iptu Sadali berharap, para santri ikut peduli mensosialisasikan kepada keluarganya maupun temannya yang tidak disiplin. Supaya saling mengingatkan satu sama lainnya demi kebaikan kita semua, sehingga bisa memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19.

” Alhamdulillah dalam kegiatan Balik Jama’ah tersebut berjalan dengan aman, tertib dan lancar, “tegasnya.

Sementara itu, Anggota DPRD Provinsi Jatim Zeiniye S Ag M Ag selaku pengurus IKSASS Pusat menyampaikan, bahwa Balik Jama’ah Iksass ini merupakan program pertama dari Pondok Pesantren Salafiyah Safi’iyah Sukorejo, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.

Advertisement

Sambung Zeiniye, kemarin pulang Jama’ah dan hari ini Balik Jama’ah melalui 3 (tiga) gelombang yakni gelombang pertama itu bagian umanak pesantren, gelombang kedua mereka adalah tahmidz madrasah tuz qur’an yang takhbidz, serta yang mahadz ali dan universitas fakultas farmasi.

” Sedangkan untuk yang sekarang adalah yang universitas diluar yang disebut tadi, kemudian siswa SMA, SMP dan seluruh santri secara keseluruhan, tetapi ini gelombang ketiga masih dibagi hari sesuai zona Kecamatan masing-masing, “ucapnya.

Menurut dia, nah hari ini untuk Kabupaten Situbondo, Insyaallah gelombang terakhir bagi santriwati, sedangkan nanti siang bagi santriwan.

” Kemudian untuk Kabupaten yang lain masih ada yang menyusul dibelakang. Karena memang untuk kembali santri hari ini ada beberapa persyaratan yang memang harus dipenuhi oleh santri yang akan kembali, ” ujarnya.

Advertisement

Ditegaskan Zeiniye, pertama santri itu tidak boleh diantar oleh orang tua atau wali, tetapi harus bersama dengan alumni dan wali santri melalui program balik Jama’ah, persyaratan yang kedua mereka harus menyertakan surat keterangan kesehatan bahwa mereka non reaktif dari hasil rapid tes di Kabupaten masing-masing, “tegasnya.

Zeiniye menambahkan, untuk pembelajaran tatap muka, kalau pendidikan formal tentu sudah ada kurikulum tersendiri dari pusat, maka kita harus mengikuti aturan dari pusat.

” Tetapi kalau untuk yang mereka sekolahnya pagi dan seterusnya, memang ada program berupa pengajian yang dilakukan oleh Ponpes dengan tetap memberlakukan protokol kesehatan, jadi harus pakai masker kemudian jaga jarak 1 meter ketika pelaksanaan pengajian, ” urainya.

Lebih lanjut Zeiniye menyampaikan, bahwa dengan adanya program pulang (Balik) jama’ah ini.

Advertisement

” Yang pertama lebih meningkatkan kemandirian santri, kemudian yang kedua kalau dari sisi alumni untuk menambah kekompakan dan kebersamaan antara alumni, wali santri dan santri itu sendiri, ” pungkasnya. (her/im/yan)

 

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas