SEKITAR KITA

Dampak Wabah PMK, Pedagang Daging Sapi Situbondo Sepi Pembeli

Diterbitkan

-

Dampak Wabah PMK, Pedagang Daging Sapi Situbondo Sepi Pembeli

Memontum Situbondo – Akibat wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak sapi, membuat pedagang daging sapi di beberapa pasar di Kabupaten Situbondo, mengeluhkan sepinya pembeli sehingga omzetnya menurun drastis.

“Wabah PMK sangat berdampak terhadap tingkat pembelian daging sapi. Akibatnya sepinya pembeli, secara otomatis omzet penjualan menurun dratis. Sebelum ada PMK, kami masih banyak pembeli daging sapi segar. Namun saat wabah PMK menyebar, untuk menjual 10 kilogram, sangat sulit sekali,” jelas pedagang daging Pasar Mimbaan Situbondo, Herlin, Rabu (06/07/2020) tadi.

Baca juga:

Dijelaskannya, bahwa pembeli daging segar yang datang ke kiosnya, hanya pelanggan tetap. “Sekarang penjualan daging sapi sangat merosot. Setiap hari los sepi dan tidak seramai ketika belum terjadi PMK. Sebelum PMK, penjualan daging sapi segar dalam sehari bisa 25 hingga 50 kg,” keluh Herlin.

Hal senada juga disampaikan Marwati, pedagang daging sapi di Pasar Senggol, Kelurahan Ardirejo, Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo. “Omzet penjualan daging sapi menurun sejak wabah PMK melanda Kabupaten Situbondo. Kalau dahulu, kita mampu menjual daging sapi hingga 25 hingga 40 kg per hari,” ujarnya.

Advertisement

Menurunnya pembeli daging sapi tersebut, sambung Marwati, karena para konsumen mengaku takut membeli daging sapi potong sejak adanya wabah PMK. “Semoga permasalahan PMK ini bisa ditangani oleh dinas terkait. Terutama, mau mensosialisasikan kepada masyarakat, jika daging yang dijual dipasar, kondisinya juga sehat,” tambahnya. (her/gie)

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas