Kabar Desa

Harga Minyak Goreng di Situbondo Meroket, Penjual Gorengan Mengeluh

Diterbitkan

-

Memontum Situbondo – Para pedagang makanan gorengan di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, mulai mengeluhkan kenaikan harga minyak goreng (Migor) dalam beberapa pekan terakhir ini. Siti (40), salah seorang pedagang gorengan di Situbondo mengaku harus mengeluarkan biaya ekstra untuk membeli minyak goreng. “Sebab, sebelumnya harganya Rp 12 ribu per liter. Namun, saat ini mencapai Rp 19 ribu per liter,” kata Siti, Senin (08/11/2021).

Menurutnya, naiknya harga minyak goreng tentu sangat memberatkan bagi pedagang kecil seperti dirinya. “Itu sebabnya, untuk tetap bertahan dirinya terpaksa menaikkan harga gorengan, dari awalnya Rp 500 menjadi Rp 600 per gorengan,” bebernya.

Siti mengaku memang sempat dikomplain pelanggan karena menaikkan harga. Namun, dirinya tidak memiliki pilihan lain. “Sebab kalau tidak menaikkan harga gorengan, bisa rugi karena harga minyak goreng juga naik. Tapi Alhamdulillah penjualan tetap berjalan meski sempat dikomplain pembeli,” katanya.

Baca juga:

Advertisement

Siti menegaskan, dengan melonjaknya harga Migor ini, pendapatan dari hasil jualan gorengan makin menipis. Untuk itu, dia berharap harga Migor kembali normal. “Sebagai rakyat kecil saya tidak muluk-muluk, yang penting pemerintah bisa menstabilkan lagi harganya,” ujarnya. 

Sementara itu, menurut Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kabupaten Situbondo, Edy Wiyono S Sos MSi membenarkan bahwa harga minyak goreng sedang mengalami kenaikan. 

“Iya benar mas, harga minyak goreng naik dan hal itu tidak hanya di Kabupaten Situbondo, bahkan kami sudah mengecek ke provinsi hingga ke tingkat kementerian. Kenaikan harga minyak goreng itu disebabkan karena bahan baku CPO Kelapa Sawit sedang naik. Minggu depan kami akan menggelar kegiatan operasi pasar ke seluruh pasar di Situbondo,” ujar Edy Wiyono. (her/gie)

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas