SEKITAR KITA

Disnaker Gelar Pendidikan dan Pelatihan Memasak

Diterbitkan

-

Memontum Situbondo – Dinas tenaga Kerja Kabupaten Situbondo melalui jasmas (Jaring Aspirasi Masyarakat) Anggota DPRD Situbondo dari fraksi PKB Umy Latifa menyelenggarakan Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Masakan Bagi emak-emak di Kelurahan Mimbaan. Peserta Pelatihan emak-emak warga Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji. Pembukaan Kegiatan Pelatihan tersebut berlangsung di aula pertemuan Disnaker Situbondo, Kamis (09/09).

Pelatihan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Disnaker Situbondo, Didik Sulistiyono SH M Si, Hadir dalam pembukaan ini, Kepala Dinas Tenaga Kerja Situbondo beserta jajaran dan Anggota DPRD Situbondo dari fraksi PKB, Umy Latifa.

Baca Juga:

    Dalam sambutan pembukaan tersebut, Didik Sulistiyono, mengharapkan agar peserta pelatihan sebagai pencari kerja juga memiliki soft skill sehingga dapat bersaing di dunia kerja. Pencari kerja harus memiliki berpikiran kritis, kreatif, inovatif dan mampu beradaptasi. Soft skill lain adalah memiliki kemampuan kerja sama, berkolaborasi, manajemen waktu dan memiliki jaringan yang luas,” ujarnya.

    Sementara Kepala bidang Pelatihan Kerja dan Produktifitas Disnaker Situbondo, Maharani Arkizatul  Mamlu’ah SH, menjelaskan kegiatan pelatihan memasak dilaksanakan selama 20 hari dan jumlah peserta 16 orang, warga Kelurahan Mimbaan . Materi pembelajaran fleksibel, maksudnya disesuaikan keperluan peserta dan protapnya tetap ada. Diharapkan usai mengikuti pelatihan mereka lebih produktif, mandiri, terampil dan keahlian memasaknya semakin terasah. 

    Advertisement

    “Jadi setelah pelatihan, kita akan tetap memonitor dan memberikan pengarahan supaya usaha mereka semakin berkembang dan tidak berhenti ditengah jalan. Apabila ada kendala produktifitas, kita selesaikan secara bersama-sama,” jelasnya.

    Sementara itu, Instruktur PCPI, Bambang, mengatakan materi modul pembelajaran yang disampaikan ada masakan Indonesia, eropa dan chinese, tentunya memiliki nilai jual. Jadi para peserta usai mengikuti pelatihan bisa mandiri dalam usahanya, seperti membuka warung dan catering. 

    “Ada sekitar 40 menu lebih masakan yang akan diajarkan, tetapi kita juga mensesuaikan permintaan peserta pelatihan. Terkadang mereka ingin diajarkan masakan yang sekiranya mereka tidak paham, jadi kita ikuti dan tidak tergantung dengan modulnya,” ungkapnya. (her/ed2)

    Advertisement
    Advertisement
    Click to comment

    Tinggalkan Balasan

    Terpopuler

    Lewat ke baris perkakas