Kabar Desa
Krisis Air Bersih, Warga Desa Jatisari Situbondo Menjerit
Memontum Situbondo – Warga Dusun Bandusa, Desa Jatisari, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo mulai merasakan krisis air bersih. Sebab, untuk mendapatkan air bersih warga harga mengambil di tandon-tandon air yang jaraknya jauh dari permukiman penduduk, Minggu (29/08) tadi.
Untuk mendapatkan air bersih, warga harus berjalan kaki atau menggunakan sepeda motor yang jaraknya cukup jauh dari permukimannya.
Baca Juga:
“Untuk mendapatkan air bersih saya harus berjalan kaki sejauh sekitar tiga kilo ke titk sumber air. Saya juga harus mengeluarkan uang untuk beli air dua pikul Rp 1.000,” jelas Ningsih, warga Rt 003 Kampung Bandusa, Desa Jatisari, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.
Sejak masa pandemi Covid-19 melanda Kabupaten Situbondo, kata Ningsih, penghasilan suami untuk memenuhi kebutuhan keluarganya semakin tidak menentu setiap harinya.
“Penghasilan suami saya sehari sekarang Rp 25 ribu, itupun kalau ada yang nyuruh kerja. Uang tersebut juga digunakan untuk membeli kebutuhan air bersih,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ningsih mengatakan, jika dirinya tidak punya uang untuk membeli air, maka dirinya terpaksa harus mengutang air dulu. Baru setelah dirinya punya uang untuk membayar air tersebut.
“Air yang saya beli digunakan untuk mandi, masak, minum, mencuci pakaian dan buat minum ternak saya,” kata Ningsih.
Untuk kebutuhan mandi, sambung Ningsih, satu direjen yang digunakan.
“Karena krisis air, maka sekeluarga hanya mandi satu kali dalam sehari. Untuk itu, saya berharap adanya bantuan droping air bersih gratis dari pemerintah Daerah Kabupaten Situbondo. Namun, hingga memasuki musim kemarau ini, belum ada tanda-tanda droping bantuan air bersih tersebut,” kata Ningsih.
Bukan hanya Ningsih saja yang mengeluhkan krisis air bersih, tapi warga Rt 003 Kampung Bandusa lainnya juga merasakan krisis air bersih dan berharap ada bantuan droping air bersih dari Pemerintah Kabupaten Situbondo.
“Sudah dari dulu kami warga Rt 003 Kampung Bandusa, Desa Jatisari, Kecamatan Arjasa selalu kekurangan air bersih dan untuk mendapatkan air, harus membeli air dua dirijen Rp. 1.000,” kata Satun.
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Situbondo, Zainul Arifin, saat dikonfirmasi wartawan memontum.com mengatakan, bahwa pihaknya belum menerima surat resmi permintaan air bersih untuk warga Kampung Bandusa dari pihak kecamatan. Namun demikian, pihaknya akan melakukan survei ke lapangan untuk menentukan titik droping bantuan air bersih tersebut. “Kita akan jemput bola dan survei untuk menentukan titik distribusi, walaupun belum ada surat pengajuan dari pihak kecamatan setempat,” kata Zainul Arifin. (her/mam/ed2)
- Politik4 minggu
Partai Koalisi Pengusung Incumbent Daftarkan Pasangan Karunia Jilid 2 ke KPU Situbondo
- Politik4 minggu
Diusung 7 Parpol, Paslon Rio-Ulfi dari Koalisi Kebersamaan Daftarkan Diri ke KPU Situbondo
- Politik4 minggu
Gelar Media Gathering, KPU Situbondo Ajak Wartawan Tingkatkan Partisipasi Masyarakat di Pilkada 2024
- Pemerintahan4 minggu
Panen Raya di Besuki, Pj Gubernur Jatim Siap Dukung Pengembangan Bibit Padi BK 01 dan 02 Agritan
- Pemerintahan2 minggu
Bupati Karna Serahkan SK Perpanjangan Masa Jabatan Ratusan Anggota BPD
- SEKITAR KITA3 minggu
Ribuan Pencinta Shalawat Penuhi Gelaran Pesona di Alun-alun Situbondo
- Hukum & Kriminal3 minggu
Fasilitasi WBP Salurkan Hak Pilih, Rutan Situbondo Lakukan Perekaman E KTP
- Pemerintahan1 minggu
Penuhi Kebutuhan Air Ketika Kemarau, Pemkab Situbondo Siapkan Pembangunan Sumur Bor